Pages - Menu

19 Sep 2015

Lirik Lagu Makara Band


S E N G G I G I
Makara Band

Satu lagi mutiara terbasuh.  Kilatannya hingga sampai ke barat
Pasir putih terkikis ombak biru.  Gadis pirang lari kecil berbikini ke laut
Artshop mewah resort indah berjejer. Maureen kecil kulit hitam terjemur
Kadang tak tahu harus tinggal dimana
Sawah ladang tlah terjual bangun hotel berbintang
Kalau saja kita tidak waspada
Polusi cemari budaya bangsaku

Jangan nafsu menjual alam tuk dikotori
Jangan sampai bangsa kita terus dibohongi
Jangan bangga westernisasi tak berarti. Ye…hee…….

(Intro + Melody I)

Artshop mewah resort indah berjejer. Maureen kecil kulit hitam terjemur
Kadang tak tahu harus tinggal dimana
Sawah ladang tlah terjual bangun hotel berbintang
Kalau saja kita tidak waspada
Polusi cemari budaya bangsaku

Jangan nafsu menjual alam tuk dikotori
Jangan sampai bangsa kita terus dibohongi
Jangan bangga westernisasi tak berarti. Ye…hee…….

(Intro + Melody II)

Kalau saja kita tidak waspada
Polusi cemari budaya bangsaku

Jangan nafsu menjual alam tuk dikotori
Jangan sampai bangsa kita terus dibohongi
Jangan bangga westernisasi tak berarti. Ye…hee…….










KASIH DENGARLAH

Oh kekasihku… dengarlah ini
Kutahu kau tahu apa isi hatiku
Kuserahkan jiwaku peluklah ragaku
Buanglah pikiranmu yang menyangsikan cinta ini

Oh kekasihku… simaklah ini
Ungkapan terdalam dari lubuk hatiku
Senyumlah kasih buailah pikiranku
Lenyapkan keraguan dalam batinku
Kukuhkan hatiku aku cinta kamu

Sungguh aku ingin kau mengerti. Bahwasanya aku kan memahamimu
Apa kau ragu kepadaku, Yang tetap tulus cinta kamu, kasih…..
Satu lagi harus kau ingat kita tlah sama-sama
Merenda kasih hanya tinggal selangkah lagi

Oh kekasihku… dengarlah ini
Kutahu kau tahu apa isi hatiku
Kuserahkan jiwaku peluklah ragaku
Buanglah pikiranmu yang menyangsikan cinta ini

Oh kekasihku… simaklah ini
Ungkapan terdalam dari lubuk hatiku
Senyumlah kasih buailah pikiranku
Lenyapkan keraguan dalam batinku
Kukuhkan hatiku aku cinta kamu

Sungguh aku ingin kau mengerti. Bahwasanya aku kan memahamimu
Apa kau ragu kepadaku. Yang tetap tulus cinta kamu, kasih…..
Satu lagi harus kau ingat kita tlah sama-sama
Merenda kasih hanya tinggal selangkah lagi






OH BULAN

Oh Bulan… temanilah, sedang hatinya nelangsa
Dirinya tlah ternoda, oleh nafsu sang durjana
Oh bintang… terangilah, sedang hatinya gulana
Dirinya tak tersisa, berlumur aib nan hina

Batinpun tlah terkoyak, dengan sebilah kata
Bersaksi selimut tua yang teronggok disana


Oh… malang nian nasib diri yang terbuang
Oh… tolong kembalikan hidupnya yang tenang
Maureen yang malang, jangan ragu atau bimbang
Tabahlah sayang, biar Tuhan yang menimbang
Semua dosanya……… 

Oh malam…. jangan datang, sedang jiwanya terguncang
Tak sanggup membayangkan, saat tangannya direntang
Tak ingin kan terulang, lihat tubuh meregang
Dalam remangnya malam, seringai si jahanam

Oh… malang nian nasib diri yang terbuang
Oh… tolong kembalikan hidupnya yang tenang
Maureen yang malang, jangan ragu atau bimbang
Tabahlah sayang, biar Tuhan yang menimbang
Semua dosanya………

Oh… bintang… terangilah, sedang hatinya gulana
Dirinya tak tersisa, berlumur aib nan hina
Batinpun tlah terkoyak, dengan sebilah kata-kata
Bersaksi selimut tua yang teronggok disana


EMANSIPASI


Di pagi awal juni, Dia pergi tinggalkan hidup
Yang takkan pernah bisa hargai sebuah mimpi
Dan disana ternyata tanah harapan
Berpihak padanya seperti harapan

Di pagi awal juni, Sewindu sudah dia pergi
Kembali membawa cita yang telah diraihnya
Namun tiada seorangpun yang bias menerima
Karena dia hanyalah seorang wanita




































PROSESI

Hey… ditengah malam buta, Disudut sebuah kota
Termenung seorang dara, Menatap hampa
Duduk bersimpuh pasrah, Tak perdulikan diri, Airmata basahi pipi
Perlahan tapi pasti, Dia bangkit berdiri dan pergi

Hey… pagi merambat tiba, Matahari menyapa
Ramai suasana kota, Seperti biasa
Meski ceria disana Sesak dada tak reda, Risau rasa makin mendera
Tangan menopang dagu, Diam termangu mulut membisu

Terngiang tembang bunda dalam angan, Senandung diiring ombak lautan
Sejenak gundah musnah, Senyum manja sumringah, Nan penuh makna
Tapi itu tak lama, Ketika bayang sirna, Diri kembali merana

Hey… wajahnya pucat pasi, Hati terkungkung sepi
Kadang senyum sendiri Dan menangis lagi
Genggam buku jemari Mulut bergumam lirih, Ucap kata penuh misteri
Kaki menuju tepi, Hati tercekat tiada terperi

Mata terpejam batin menerawang, Alam sadar bergelut dalam bimbang
Namun bisikan sesat, Menekan dengan kuat, Dan makin hebat
Tekad semakin bulat, Dihembus setan laknat, Terlepas jiwa melesat

( Interlude )

Melayang-layang jiwa tak tahu kemana
Rahasia yang tahu hanya Sang Pencipta
Percuma hadiahkan doa karna
Tiap diri hanya untuk sendiri
Jangankan doa bagi manusia berdosa
Bagi insan yang baik pun kita berdoa
Tapi Tuhan tak suka doa kita
Disampaikan dengan perantara
Jadi jangan kau kira dan semudah kau sangka
Memohon doa…..
Ikuti aturanNYA yang tertulis disana
Pikir, renungkan seksama.

 







MAHAR SURGA

Tenggelam dalam kehidupan dunia  (yang hanya sementara)
Berenang ke tepian nirwana  (tujuan kita semua)
Jadilah kaya seolah kau hidup selamanya
Bersujud dan bersahaja  (siap sambut sang ajal tiba)

Itulah mahar surga yang digariskan olehNYA
Harta, kuasa tidak berguna Yang dimintaNYA hanya Taqwa
Hidup kedua (nun disana).  Sungguh damai dan indah
Bagi hambaNYA…. Insan yang mulia….

Jalan hidup manusia  (mahluk yang paling mulia)
Terbingkai sudah ditakdirNYA (terbingkai ditakdirNYA)
Bila usia usai sudah  (maut menjemput kita)
Kita kan kembali padaNYA  (kembali kepadaNYA)

Hai Maureen…. Kau tlah lupa. Serahkan hidup padaNYA
Jiwamu takkan rela.  Bercerai paksa dengan raga
Hidup kedua (nun disana). Pasti kau kan disiksa
Abadi nista….Insan berdosa….

Jalani, hidup di tuntunanNYA
Jalani, hidup atas karuniaNYA
Nikmati……….

Benderang dunia kian menggoda manusia
Gemerlap tahta makin mempesona kita semua
Kemilau surga pasti lampaui semua yang ada di dunia
Tapi bila kau bisa, cobalah raih keduanya…
Oh… keduanya

Jalani, hidup di tuntunanNYA.  Jalani, hidup atas karuniaNYA
Jangan sentuh murkaNYA (sentuh murkaNYA)
Nikmati, hidup di aturanNYA. Nikmati, hidup dalam batasNYA
Jangan racuni jiwa Hidup penuh curiga

( Interlude )
Jalani, hidup di tuntunanNYA Jalani, hidup atas karuniaNYA
Nikmati, hidup di aturanNYA Nikmati, hidup dalam batasNYA

Benahi kerut pakaian jiwa Benahi, kerikil tutur kata
Tak sakiti sesama (cobalah menghargai)
Santuni, fakir dalam nestapa
Santuni, yatim juga duafa
Jangan racuni jiwa (dengan penuh curiga)
Jauhilah bencana
M A U R E E N

Terik matahari, tak seterik mata, Hati Maureen menjerit lirih
Tinggi burung putih, Tak setinggi langkahmu
Kan terbang hilang jauh, Simpan problem tak tentu

Andaikan kita s’lalu berbagi rasa, Mungkin kau tak sedang diatas sana
Tengoklah kemari, S’moga larut dalam asa
Kan terbang hilang jauh, Simpan problem tak tentu


Maureen 2x… jalan pintas yang kau pilih
Maureen 2x… jalan pintas yang kau cari
Ingatkah kau satu ayat tentang ajal kita
Yang seharusnya tak kuasa kita melampaui
Maureen 2x…. kehendak Ilahi

Berteriaklah agar kau terlepas, Dari s’gala penat di dada
Suatu saat nanti kita kan sampai jua, Hidup tiada yang kekal
Simpan problem tak tentu,


Maureen 2x… jalan pintas yang kau pilih
Maureen 2x… jalan pintas yang kau cari
Ingatkah kau satu ayat tentang ajal kita
Yang seharusnya tak kuasa kita melampaui
Maureen 2x…. kehendak Ilahi
Katup mata indahmu, Sunggingkan senyum manismu pada dunia



Maureen 2x… dekaplah perut dengan kedua tangan
Carilah surga….
Disana kau temui damai yang pasti, Disana kau temui damai abadi
Disana kau temui Kasih Ilahi……Maureen 2x… kehendak Ilahi










KILAS BALIK

Pantai putih nan indah,
Maureen kecil makin tumbuh merekah, Seiring waktu berjalan,
Hitam manis kulitnya, Tajam sorot matanya dia memandang
Masih membayang. Dimana, Tempatnya terlahir ke dunia disana
Dekapan bunda masih dirasakannya oh…

Kini di tanah itu, Tlah berdiri resort indah dan megah
Tempat bermewah mereka
Maureen tak ingin lagi, Mengenangkan kembali yang terjadi
Terasa pedih di hati.  Ketika ayah tak tahu kemana
Tak lama, bunda pun dipanggil, Keharibaan Yang Kuasa…

Setelah tinggal sendiri, Dia tak tahu kemana lagi
Tak sanak tanpa saudara, Dan hidupnya sungguh terlunta
Dimana dia berteduh, Siapa tempat berkeluh
Yang ada hanya pusara, Disana bunda tercinta terbaring….
Bertandakan batu nisan yang kusam

Tak sanggup larut di dalam kenangan, Yang sarat dengan kesengsaraan
Dia pergi tinggalkan kampung halaman
Menuju kota impian yang janjikan harapan

Tegarnya jiwa merdeka. Membusung dada jumawa
Lupakan kodrat Ilahi, Hidup penuh percaya diri
Dimana dia berada, Harapkan pandang padanya
Angkuh laku memicing mata, Haus kuasa dan juga harta dunia…
Tak sadar semua hanya sementara

Tak sanggup tanggung beban keinginan, Mustahil untuk dia dapatkan
Dia pergi tinggalkan teman dan kawan
Menuju keabadian yang tak pernah terpikirkan















LARON-LARON

Secercah cahaya dalam kegelapan
Dian menyala dan membagi terang
Laron-laron terpesona datang menghampiri
Namun hangus dalam nyala api dian yang panas membara
Wo…ho…wo…ho…  Wo…ho…wo…ho…

Namun dian tetap indah dan menyala megah
Beribu laron datang lagi dan kembali musnah
Tiada sadar bahaya dibalik keindahan
Berselubung berjuta kehangatan dan kenikmatan dunia
Wo.. ho.. wo ho... Wo wo wo ho....

Apakah engkau juga laron yang terpedaya
Apakah engkau ingin jadi laron tertipu

Laron-laron desa berduyun-duyun ke kota
Menuju gemerlap lampu-lampu yang indah
Dengan harapan dan impian tentang nirwana
Namun apa yang ditemui hanyalah sejuta kecewa
Wo.. ho.. wo.. ho... 2x

Apakah engkau juga laron yang terpedaya
Apakah engkau ingin jadi laron tertipu

Laron-laron desa berduyun-duyun ke kota
Menuju gemerlap lampu-lampu yang indah
Dengan harapan dan impian tentang nirwana
Namun apa yang ditemui hanyalah sejuta kecewa
Wo.. ho.. wo.. ho... 2x

Apakah engkau juga laron yang terpedaya
Apakah engkau ingin jadi laron tertipu

1 komentar:

  1. Terima Kasih, Ini lirik lagu Album Maureen susah dicari(langka),
    saya punya CD nya tapi tidak ada Lirik lengkapnya (not available)...karena lirik Makara bukan syair pasaran, jadi susah dengerin...lagian ini Rock..hahahaa..rada gak jelas, kena Distorsi gitar, Thanks Mas...Salam.

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung, silahkan berkomentar